Quote:
Quote:
|
|||
|
|
|||||||||
|
dari @afitra
Quote:
Quote:
Quote:
dari @afitra
Quote:
Quote:
|
||||||||
|
|
||||
|
doa sy aldiedai | @
afitra
Quote:
Quote:
|
||
|
|
|
|
|
sirep dr @afit
Quote:
|
|
|
|
|||
|
lnjutan---
Quote:
Quote:
|
||
|
|
|
||||
dari @afit
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
|
|||||
|
|
||
|
Quote:
MENGUPAS KAROMAH AYAT KURSY (1) Ditulis oleh mystys di/pada Desember 18, 2008 Penulis: IDRIS NAWAWI Ayat Kursy memiliki banyak keistimewaan. Dan sajian berikut ini mengupas tentang 10 karomahnya. Seperti apa rahasianya…? Menurut kalangan ulama salaf, ayat Kursy merupakan salah satu ilmu tertinggi dalam pencapaian derajat. Wilayah, karomah serta mu’jizatnya ansabul ilmi dengan suatu penafsiran, tidak ada ilmu lain yang menyamai akan rahmat serta salamnya. Karena ayatul Kursy tercipta sebagai suatu puncaknya alam, yaitu Arsy (langit ketujuh) dan sebagai ilmu teragung. Yang mana, Allah SWT menurunkannya pada seorang hamba yang agung pula, yaitu utusan akhiru zaman, Rasulullah Muhammad SAW. Dari zaman ke zaman, ayatul Kursyi selalu dibaca oleh seluruh umat, misalnya dalam suatu tadarus Al-Qur’an, dzikir bersama, serta dalam upaya pendekatan diri kepada sang Khaliq. Dalam sebuah arti ritual, asma ayatul Kursy mempunyai suatu kunci sebagai pembukanya. Demikian menurut para masyaikh, mursyid serta para ahlul ghoib.Sebagai kunci ayatul Kursyi, adalah sanadnya, atau silsilah, tawassul serta hadoroh, karena dari Nabiyullah Muhammad SAW, ayatul Kursyi turun temurun dipegang oleh para khosois pilihannya. Hingga suatu karomah ilmu tersebut, tak pernah pupus sampai akhir zaman. Runtutan ilmu ayatul Kursyi adalah sebagai berikut : 1. Tawasul, 2. Ayat Kursy, 3. Do’a, Allohumma inni as’aluka bihakikal adzim, Wabihakki nuri wajhikal karim, Wabihakki hadzihil ayatis syarifah, Wabihaibati hadzihil ayatis syarifah, Wabi Manzilati hadzihil ayatis syarifah, Wabifadli hadzihil ayatis syarifah (antul himani ilman ladunian nafi’an waddunya wal akhiroh), Inaka ala kulli syai’in qodir, wabil ijabati jadir. Wasolloha wasalam ala khoiri khol kihi muhammadin wa’ala alihi wasoh bihi wasallam walahamdulillahi robil ‘alamin. Dalam suatu amaliyah, ilmu ayatul Kursyi terbagi menjadi 5, yaitu: 7 hari, 17 hari, 21 hari, 31 hari, dan 41 hari. Semua itu tergantung dari niatan dan keikhlasan dari seorang ritualis itu sendiri di dalam memilih arti tirakat di atas. Dan sebagai suatu kuncinya, maka, siapkanlah terlebih dahulu Buhur Ambar. Karena buhur tersebut aroma wanginya sangat disukai oleh Naibiyullah Muhammad SAW, tak pelak, secara turun temurun buhur tersebut selalu dipakai para khosois ahli batin sebagai salah satu syarat dan sunnatur rosul. Nah, sebelum membahas lebih jauh, Penulis akan bedarkan terlebih dahulu dasar-dasar yang ada pada karomah Ayat Kursy, sehingga dengan pemahaman yang cukup jelas ini anda tidak akan ragu untuk mengamalkannya. Dalam pandangan ahli kebathinan, Ayat Kursy disebut-sebut pula dengan istilah Ummul Ilmi atau induknya ilmu. Sedangkan menurut Ahli Hikmah menyebut Ayat Kursy sebagai Ummul Mahabbah atau inudknya pengasihan. Sedangkan yang terakhir menurut ahli mistik kejawen, mereka menyebut Ayat Kursy dengan istilah Segoro Ilmu atau lautnya ilmu.Memang, dengan banyaknya manfaat yang terkandung dalam ayat Al kursy, maka tidak heran bila sejak zaman dahulu kala hingga sekarang ini para ahli kebathinan berlomba ingin mendapatkan intisari kekuatannya. Namun bagaimanapun juga, Ilmu Ayatul kursy tidak mudah kita peroleh dangan hanya mengamalkan atau sekedar membacanya. Ilmu Ayatul Kursy ini punya sanad muttasil atau garis silsilah turun temurun yang tetap dijaga, sehingga dengan kemuttasilannya, Ilmu Ayatul Kursy menjadi salah satu ilmu paling mustajabah di muka bumi. Berikut Penulis akan beberkan sanad atau silsilah turun temurun amalan Ayat Kursy yang sampai sekarang masih dilestarikan sehingga akan ada manfaat dan karomahnya. Pertama kali amalan ini tercetus dari baginda Rasulullah SAW, lalu Beliau mengijazahkannya pada Nabiyullah KHidir AS. Khidir mengijazahkannya kepada tiga orang Quthbul Mutlak, yakni Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani, Syeikh Abil Qosim Al Bagdadi, dan Syeikh Abu Hasan Assyadzili. Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani mengijazahkan secara ruhaniyyah kepada Syeikh Syarief Hidayatulloh dan Mbah Kuwu Cakra Buana. Syeikh Syarif Hidayatulloh akhirnya mengijazahkan kepada putranya, Pangeran Cirebon. Nah, dari sini silsilah amalan ini sempat putus dan baru ada setelah selang 154 tahun, yaitu dari Syeikh Abdul Baqir yang menerimanya lewat hawatif yang diberikan langsung oleh Sunan Gunung Jati Cirebon. Akhirnya, dari sinilah amalan ini turun temurun diijzahkan hingga sampai sekarang. Penulis lanjutan lagi silsilah amalan Ayatul Kursy lewat Syeikh Abdul Baqir, dengan runutan sebagai berikut: Syeikh Abdul Baqir-Syeihk Majegung Sekti-Syeikh Abdul Lathif-Kan’an bin Nawawi-Muhammad Suyuti- Ahmad Al Idrus-Kyai Bukhori-Kyai Martapada- kyai Jani Kusuma diningrat- Abah Thosin- Abah Inu- Abah Hud- Abah Ilyas-Kyai Burhan- Kyai Nawawi dan yang terakhir adalah Idris Nawawi (Penulis). Namun, sebagai ta’dzim watahriman atau menghormati para ahlillah, Anda yang ingin melestarikan amalan ini tidak perlu semua pengijazah diatas dibaca, cukup memulai tawassul seperti berikut ini: - Ila hadrotin nabiyyil musthofa rosulillahi SAW, Al Fatihah 1x. - Tsumma ila hadroti ashabihi minal ambiya’i wal mursalin wa a khussu khossotan, ila hadrotin nabiyalloh ilal Abbasil Hidir Baliya bin Malkan As, waila hadroti syeikh Muhyiddin Abdul Qodir Al Jaelani Qoddasallohu sirrohuma wa ‘a’ada alaiya mimbarokatihima wakaromatihima wa ulumihima wamiddana bimada dadihima syaiun lillahi lahuma walahum Al Fatihah 3x. - Tsumma ila hadroti syeikh Syarif Hidayatulloh, wambah Kuwu Cakra Buana, wakhodamus syarifah min ahli masjid agung Kesepuan Cirebon, Qoddasallohu sirrohuma wa ‘a’ada ‘alaiya mimbarokatihima wakaromatihima wa ulumihima wamiddana bimada dadihima syaiun lillahi lahum Al Fatihah 1x. - Tsumma ila hadroti Abil Qosim Al Bagdadi, waila hadroti Abul Hasan Assyadili, wa Abul Abbas Al Jahri Baliya Bin malkan, waila hadroti syeikh Abdul Qodir Al Jaelani waila hadroti syeikh Syarif Hidayatulloh wambah Kuwu Cakara Buana, wa kyai Bukhori, syaiun lillahi lahum Al Fatihah 7x. Setelah ini, baca ayat ursy dan sesudahnya berdoa seperti yang Penulis tulis sebelumnya. Untuk pengamalan ayatul Kursy, paling baik dipuasai selama 41 hari dengan buka dan sahur bilaruhin (tidak makan yang bernyawa). Namun bila tidak kuat dalam melaksanakan puasa yang cukup lama ini, Anda bisa mengurangi puasanya dengan hitungan sebagai berikut: 41/ 31/ 21/ 17/ 11/ 9/ 7 hari. Terserah berapa hari yang Anda mampu dan inginkan. Disini tentunya kekuatan dari karomah yang ada akan bervariasi tergantung lamanya Anda berpuasa. Tapi yang paling penting dan perlu diingat, berapapun lamanya Anda berpuasa, buka dan sahur harus dengan cara bilaruhin atau tidak makan yang bernyawa. Dan untuk bilangan ayatul Kursy yang harus Anda baca di setiap malam paling sempurna 333x. Tapi bila tidak kuat boleh dengan bilangan yang lebih rendah, yakni: 331x/ 221x/ 121x/ 77x. Sedangkan doa yang harus dibaca, Anda boleh memilih banyak tidaknya tergantung dari keihlasan hati, yaitu boleh dibaca sebanyak 41x/ 31x/ 21x/ 11x. Nah, sebagai kesempurnaan dalam melaksanakan ritual Ilmu Ayatul Kursy, amalanya ini harus selalu dibaca secara istikomah setiap pukul 23.00 atau lebih, sampai dengan selesainya puasa. |
|
|
|
|
#37 | |
|
Quote:
|
|
|
QUOTE |
|
|
|
dari @afit
Quote:
|
||
|
|
|
|
|
|
Quote:
|
|
|
|
|
|
Quote:
|